Saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia sedang memasuki musim penghujan. Hal ini membutuhkan kewaspadaan lebih bagi kita para pengendara kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat. Karena meskipun kendaraan yang kita gunakan dalam kondisi optimal untuk menembus hujan, masih ada faktor lain yang perlu kita waspadai saat berkendara, salah satunya yaitu kontur dari jalan yang kita lalui.
Pada umumnya secara garis besar ada 3 jenis material yang digunakan untuk perkerasan jalan, antara lain :
Jalan Rigid Beton
Jalan Aspal / Hotmix
Jalan Paving block / Konblok Disini kami hanya akan membahas cara atau teknik mengemudi pada jalan paving block / conblock.
Jalan paving block saat ini sangat mudah kita temui pada jalan-jalan area permukiman warga (perumahan). Hal ini dikarenakan pada saat proses pemasangan paving block sangat mudah. Selain itu perawatan yang ekonomis juga menjadi pertimbangan bagi pihak pengembang (developer) perumahan dalam menggunakan material perkerasan lahan jenis ini. Didukung dengan motif serta warna yang beragam menambah keindahan area lingkungan perumahan tersebut.
Namun disini pula masalah seringkali timbul ketika para pihak developer perumahan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan seringkali mangkir dalam menangani perbaikan area jalanpaving block yang rusak. Pada beberapa perumahan besar dimana lebar jalan utama mereka cukup besar dan panjang, kendaraan umumnya melewati jalan ini seperti melewati jalan raya, yaitu dengan kecepatan 40-60 Km/Jam. Hal ini tentunya cukup membahayakan saat kondisi hujan.
Yang mesti kita waspadai saat melewati jalan paving block saat hujan yaitu saat kita melewati genangan air. Genangan air ini akan menutupi jalan dengan kontur tidak rata dan rusak. Terlebih apabila ada susunan pemasangan konblok yang pecah, hal tersebut akan membahayakan pengendara saat melakukan pengereman.
Resiko-resiko yang membahayakan saat mengemudi diatas jalan konblok dapat kita minimalisir dengan cara meningkatkan kewaspadaan kita saat melewati jalan tersebut khususnya disaat hujan. Kurangi kecepatan kendaraan anda saat melewati jalan-jalan ini. Dengan cara tersebut anda dapat mengontrol pengendalian kendaraan anda jika memang ban kehilangan “traksi”. Tak hanya itu, jika kendaraan anda dilengkapi fitur traction control, pastikan fitur itu dalam kondisi aktif. Serta pastikan juga kondisi tekanan angin dan alur pada ban kendaraan anda tetap sesuai dengan rekomendasi dari pabrik an.
Pada umumnya secara garis besar ada 3 jenis material yang digunakan untuk perkerasan jalan, antara lain :
Jalan Rigid Beton
Jalan Aspal / Hotmix
Jalan Paving block / Konblok Disini kami hanya akan membahas cara atau teknik mengemudi pada jalan paving block / conblock.
Jalan paving block saat ini sangat mudah kita temui pada jalan-jalan area permukiman warga (perumahan). Hal ini dikarenakan pada saat proses pemasangan paving block sangat mudah. Selain itu perawatan yang ekonomis juga menjadi pertimbangan bagi pihak pengembang (developer) perumahan dalam menggunakan material perkerasan lahan jenis ini. Didukung dengan motif serta warna yang beragam menambah keindahan area lingkungan perumahan tersebut.
Namun disini pula masalah seringkali timbul ketika para pihak developer perumahan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan seringkali mangkir dalam menangani perbaikan area jalanpaving block yang rusak. Pada beberapa perumahan besar dimana lebar jalan utama mereka cukup besar dan panjang, kendaraan umumnya melewati jalan ini seperti melewati jalan raya, yaitu dengan kecepatan 40-60 Km/Jam. Hal ini tentunya cukup membahayakan saat kondisi hujan.
Yang mesti kita waspadai saat melewati jalan paving block saat hujan yaitu saat kita melewati genangan air. Genangan air ini akan menutupi jalan dengan kontur tidak rata dan rusak. Terlebih apabila ada susunan pemasangan konblok yang pecah, hal tersebut akan membahayakan pengendara saat melakukan pengereman.
Resiko-resiko yang membahayakan saat mengemudi diatas jalan konblok dapat kita minimalisir dengan cara meningkatkan kewaspadaan kita saat melewati jalan tersebut khususnya disaat hujan. Kurangi kecepatan kendaraan anda saat melewati jalan-jalan ini. Dengan cara tersebut anda dapat mengontrol pengendalian kendaraan anda jika memang ban kehilangan “traksi”. Tak hanya itu, jika kendaraan anda dilengkapi fitur traction control, pastikan fitur itu dalam kondisi aktif. Serta pastikan juga kondisi tekanan angin dan alur pada ban kendaraan anda tetap sesuai dengan rekomendasi dari pabrik an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar